Suasana Tempat Pelelangan Ikan di Tanjung Luar
Kapal nelayan Tanjung luar Lombok barat yang ukurannya 5 - 10 GT biasa beroperasi mencari ikan hiu dan pari selama satu bulan mulai dari perairan NTB sendiri sampai ke perairan NTT yang berbatasan dengan Australia. Satu perahu yang diawaki 4 orang dengan biaya operasional baik untuk BBM maupun lainnya sekitar 25 juta akan membawa hasil 40 - 60 ekor ikan hiu dan pari ukuran besar besar dari berbagai jenis dan grade. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 40 - 60 juta dan tiap awak nelayan dapat membawa uang ke rumah antara Rp 2 - 4juta namun tidak jarang pula pulang melaut tidak membawa hasil apapun.
Perahu-perahu penangkap ikan hiu di Tanjung Luar
Yang menjadi sorotan dunia terhadap perikanan hiu di Tanjung luar dan secara nasional umumnya adalah:
1. Over exploitasi tidak menerapkan kaidah perikanan berkelanjutan
2. Finning atau hanya memanfaatkan siripnya saja sedangkan bagian tubuhnya dibuang ke laut. Praktek perikanan semacam ini dianggap kejam.
3. Penangkapan anakannya hiu atau lebih populer disebut baby hiu
4. Beberapa jenis hiu sudah memiliki aturan internasional antara lain CITES yang melarang untuk diperdagangkan secara internasional atau minimal perlu pembatasan perdagangannya dengan mekanismenya kuota
Namun demikian, perlu diingat bahwa perikanan hiu dan pari di Indonesia tidak dapat begitu saja dibandingkan, karena:
1. Belum ada regulasi nasionalnya kecualinya untuk hiu gergaji (Pristis microdon) dan hiu paus (Rhincodon typhus) yang termasuk jenis ikan yang dilindungi serta untuk hiu monyet atau hiu tikus(Alopiidae) yang diatur oleh Keputusan menteri kelautan dan perikanan no 30 tahun 2012 tentang Usaha Perikanan di WPP-RI, yaitu: apabila ikan hiu tikus tersebut tertangkap dalam keadaan hidup maka harus dikembalikan ke laut sedangkan apabila tertangkap dalam keadaan mati maka hiu tersebut harus didaratkan dalam keadaan utuh kemudian dilaporkan kepada otoritas pelabuhan perikanan terdekat untuk dikuburkan
2. Penangkapan ikan hiu merupakan target penangkapan ikan bagi sebagian nelayan (dari total produksi hiu sebanyak 30% merupakan hasil target nelayan dan sisanya merupakan hasil sampingan atau bycach). Artinya masih banyak nelayan yang hidupnya dari penangkapan hiu.
Lelang Ikan Hiu di Tanjung Luar
Musim produksi hiu di Tanjung luar adalah sekitar bulan April sampai Oktober dimana pada bulan-bulan tersebut keadaan laut antara perairan NTB sampai NTT dalam keadaan tenang. pada puncak musim hiu, jumlah hiu dari berbagai jenis dan ukuran dapat mencapai 3500 kg/ hari-nya sehingga tidak mengherankan kalau di TPI Tanjung Luar Lombok dapat ditemui berbagai jenis hiu yang dilelang. Data tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Dari data data di atas, maka tidak mengherankan apabila di TPI Tanjung luar setiap harinya ada saja ikan hiu yang dilelang walaupun dalam jumlah yang bervariasi sesuai dengan musimnya. Jenis ikan hiu yang termasuk paling banyak didaratkan di TPI Tanjung Luar adalah dari jenis: lanjaman (Carcharhinidae), hiu mako (Lamnidae), hiu botol (Squalidae), hiu tikus (Alopiidae), hiu martil (Sphyrnidae), hiu lontar (Rhynchobatidae) yang sebenarnya ini termasuk kedalam jenis ikan pari, dan lainnya.
Berbagai jenis ikan hiu yang dilelang di Tanjung Luar
Hiu tikus/Alopiidae (atas)dan hiu (pari) lontar/Rhynchobatidae
Hiu tikus (Alopiidae) hampir setiap hari ada saja yang didaratkan padahal jenis ikan ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri KP no.30 tahun 2012 yang menyebutkan untuk tidak ditangkap dan diperjualbelikan. Harga dari sirip dan ikan jenis ini adalah yang paling murah karena kulitnya tebal sehingga kandungan hisit dalam siripnya itu sedikit. Berbeda dengan hiu lontar (Rhynchobatidae) yang sebenarnya masuk kedalam jenis ikan pari, harga ikan hiu lontar ini masuk katagori super sehingga paling mahal diantara jenis hiu lainnya. Kenapa paling mahal karena kulitnya tipis sehingga kandungan hisit dalam siripnya termasuk tinggi.
Bagi awam dan juga nelayan di Tanjung luar, sulit membedakan antara ikan hiu dan pari (Elasmobranchii), apakah dia masuk kedalam jenis ikan hiu atau kedalam jenis ikan pari? cara membedakannya yang paling mudah adalah dari letak insangnya. Letak insang pada ikan hiu berada di sebelah samping kanan dan kiri dekat kepala sedangkan letak insang ikan pari berada di bawah kepalanya.
Dunia luar banyak mengecam praktik perikanan hiu di Tanjung Luar namun seyogyanya kita harus arif untuk menyikapinya. Nelayan Tanjung Luar tidak bisa serta merta disalahkan karena informasi regulasi tentang pengelolaan ikan hiu 'tidak sampai' kepada mereka dan mereka banyak menyandarkan kehidupannya terhadap perikanan hiu ini.
0 komentar: