Perairan Indonesia merupakan salah satu habitat sekaligus juga merupakan jalur migrasi berbagai jenis mamalia laut dari bangsa cetaceaseperti paus dan lumba-lumba dan dari bangsa sirenia seperti dugong, maka sering didapatkan kejadian terdampar dari biota akuatik tersebut. Sering terdamparnya dari paus, lumba lumba, dan dugong merupakan fenomena yang memprihatinkan. Terlebih lagi biota biota tersebut berstatus dilindungi berdasarkan PP No. 07 tahun 1999.
Pada umumnya, kejadian terdamparnya paus, lumba lumba, dan dugong bukanlah sesuatu yang wajar. Pengecualian untuk jenis paus pembunuh (Orcinus orca), yang memang sering mendamparkan diri di pantai untuk memburu mangsanya berupa anjing laut.
Para ahli memiliki beberapa teori penyebab terdamparnya paus, lumba lumba, dan dugong, yaitu:
1. Karena adanya patologis internal seperti kehadiran parasit dalam organ syaraf-nya,
2. Menelan benda asing seperti plastik. Kejadian seperti ini, terjadi pada paus brydeyang terdampar di Cairns Australia pada tahun 2009,
3. Adanya gangguan pada sistem navigasi di tubuh paus, lumba lumba, dan dugong. Gangguan alat navigasi dapat terjadi karena ada pengaruh sonar atau suara baling-baling kapal dan dapat juga karena ada badai matahari,
4. Adanya badai yang berkekuatan tinggi yang dapat menyebabkan disorientasi dan kelelahan pada paus, lumba-lumba, dan dugong. Sehingga mereka menjadi terdampar,
5. Pengaruh dari bulan purnama. Hal ini pernah terjadi dengan terdamparnya banyak paus di Atlantik Utara pada tahun 2005,
6. Adanya fenomena produktifitas suatu perairan meningkat, sehingga paus atau lumba-lumba mengejar mangsanya hingga ke perairan dangkal dan ahirnya terdampar, dan
7. Terjadinya dekompresi akibat rapid ascend (naik ke permukaan air secara tiba-tiba). Dekompresi bisa terjadi akibat adanya gempa bumi.
(Bahan tulisan ini dicuplik dari buku: Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar. Disusun oleh Sekar Mira dkk, dengan editor: Didi Sadili dkk. Diterbitkan oleh Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2015)
Buku: Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar. 2015 |
Tujuan Penyelamatan Mamalia Laut Terdampar |
Foto by: Hery Saputro. Terdamparnya Lumba-Lumba di Teluk Balikpapan 25Sept2015 |
Trend Mamalia Laut Terdampar Kenapa mamalia laut terdampar perlu ditangani? |
0 komentar: