Harga bahan-bahan bangunan akan naik signifikan pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nanti. Meski baru tahap rencana, kenaikan harga bahan bangunan bisa naik 10-20% karena barang bangunan sangat bergantung dengan biaya transportasi.
Menurut Nur, salah satu pemilik toko bangunan di Jakarta Timur, selama bulan Januari-Februari 2012 harga bahan bangunan seperti cat, besi, triplek, semen, bambu, genteng, bata, pasir relatif stabil tak ada kenaikan harga.
"Harga stabil tidak ada kenaikan Januari-Februari. Kami sangat tergantung dengan distribusi. Kenaikan harga BBM sangat berpengaruh pada transportasi barang. Kita belum bisa menentukan kenaikan barangnya, itu tergantung kenaikan BBM nanti, kira-kira 10-20% tapi itu belum pasti," kata Nur kepada detikFinance, Minggu (26/2/2012)
Sementara itu, Seno pemilik toko Karya Dolken setali tiga uang dengan Nur. Menurutnya dalam dua bulan terakhir distribusi penjualan bahan bangunan lancar dan penjualan stabil. Dengan adanya kenaikan harga BBM otomatis akan merubah harga-harga bahan bangunan.
Salah satu penjual bahan bangunan lainnya yang tak mau disebutkan namanya pemilik CV. GIS, mengatakan khusus penjualan atap baja ringan juga akan terkerek kenaikan harga BBM. "Kita untuk kenaikan harga masih menunggu besaran kenaikan harga BBM," katanya.
Pedagang batubata, Fajar mengaku khawatir harga produknya semakin tinggi. Ini juga akan mempengaruhi penjualan barang dagangannya.
"Saya terus terang was-was terhadap kenaikan harga BBM, karena dampaknya sangat besar terhadap kenaikan harga dan penjualan kami," katanya.
Seperti diketahui pemerintah memang berencana menaikan harga BBM. Meski belum jelas berapa dan kapan pasti kenaikannya, sudah ada angka-angka yang beredar kenaikannya sebesar Rp 500-1500/liter.
"Ya memang ada yang usulkan antara Rp 500, Rp 1.000, Rp 1.500. Tiga angka itu yang masuk. Ada juga usulan yang bagus agar jangan setiap tahun jangan ribut begini, jadi subsidinya yang dipatok," kata Menteri ESDM Jero Wacik beberapa waktu lalu.
0 komentar: