Orang Indonesia terutama saya, umumnya kalau makan harus berupa nasi, kalau makan roti sebesar apapun selalu dianggap belum makan dan menjadikan badan terus melemah tidak bisa beraktifitas normal. Persoalan tidak makan nasi muncul kalau lagi ada di negeri orang, entah di Eropa maupun Amerika. Nah, dalam perjalanan saya ke New York, ternyata kekhawatiran tidak bertemu nasi menjadi sirna. Mendapatkan menu nasi ternyata mudah, kalau ada uang bisa masuk restoran Thai atau China, namun kalau mau ngirit, kini di berbagai sudut kota dan di pinggir-pinggir jalan mudah ditemui gerobak penjual nasi. Gerobak ukuran 1m x 2m yang penjualnya umumnya dari Timur Tengah dan tentu tertera tulisan halal sebagai indikasi makanan yang ditawarkannya ‘aman’ disantap muslim. Saya hampir tiap pagi atau sore selalu membeli menu sarapan atau makan malam dari gerobak ini. Menu yang saya suka adalah ‘rice over lamb’, nasi yang diberi cacahan daging kambing dengan bumbu Timur Tengah yang kuat sekali seperti cengkeh, pala, bawang bombay, pedes cabai dan lainnya sehingga makanan ini sangat terasa bumbunya dan itulah yang menjadikan saya suka. Sebagaimana diketahui masakan barat umumnya kurang berasa bumbunya jadi hambar. Soal harganya; tidak usah khawatir, untuk satu porsi ‘rice over lamb’ hanya $6 dan itu-pun dapat disantap berdua, saking banyaknya. Kalau sudah makan nasi, saya bisa kuat untuk diajak berkeliling New York City seharian sekalipun, dan tidak takut akan masuk angin. Kita cover New York yuk
|
Gerobag seperti ini yang menjual aneka makanan termasuk nasi |
|
Penjual nasi rata-rata berasal dari negara Timur Tengah |
|
|
Yuk Keliling New York |
0 komentar: