Baru kali ini di Jakarta ada acara karnaval budaya sebesar dan semeriah ini! Karnaval yang berlangsung pada hari Minggu 18 Agustus 2013 di lapangan Monas Jakarta terkait dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68, dikemas dengan judul ‘Pawai Budaya Nusantara 2013’ dengan menurunkan peserta dari perwakilan seluruh provinsi yang ada di Indonesia ditambah beberapa dari peserta BUMN. Tampilan peserta pawai yang terkonsep bagus yang dikombinasikan dengan kreatifitas tinggi serta sangat variatif. Walau-pun rangkaian peserta pawai budaya ini panjang sekali, tidak cukup 2 jam untuk menyaksikan seluruh rangkaian peserta pawai dari 33 provinsi ini namun tidak membosankan.
Sebelumnya, pada jam 11, penonton pawai budaya sudah mulai berdatangan di dalam Monas atau di jalan-jalan di sekitaran Monas yang akan dilalui oleh iring-iringan peserta pawai, dan para peserta ada yang sudah siap tampil, ada yang sedang dirias, ada yang sedang latihan, tapi ada juga rombongan dari salah satu provinsi yang baru datang dengan 3 bus besar. Para peserta pawai ini sudah disiapkan untuk menempati tendanya masing-masing. Jam 12 lewat, tiba-tiba turun hujan dengan derasnya, kalang kabut-lah para peserta dan calon penonton. Ada peserta wanita pawai dari Prov. Lampung yang sudah rapih berdandan laksana bidadari dengan berbagai bunga di sekujur tubuhnya. Hancur-lah make up tebal di pipinya serta hampir semua lepas bunga yang sudah terpasang rapih di tubuhnya. Hebatnya, semua tetap semangat, mengulang kembali, apa yang rusak karena terguyur air hujan.
Jam 13.30 syukur hujan akhirnya reda dan jadwal pawai budaya yang direncanakan dimulai pukul 14.00 bisa berjalan sesuai rencana. Dimulai dari peserta provinsi Jawa Timur yang salah satunya menampilkan ‘karnaval Jember’ yang sudah populer itu. Peserta dari Jawa Timur ini mendapat sambutan hangat dari penonton, kemudian provinsi Jambi, Papua dan seterusnya. Sebagian besar para peserta pawai budaya ini menggunakan kostum dari bahan yang tersedia melimpah di daerahnya, misalnya peserta dari provinsi Lampung yang berkostum dari daun pisang atau peserta dari Sumatera Utara yang menggunakan kulit kayu, bahkan ada yang menggunakan kain bekas atau kain perca. Musik-musiknya-pun sangat menggugah perasaan dan membuat decak kagum, misalnya peserta dari provinsi Sulawesi Barat yang menampilkan musik Sipamandaq yaitu perkusi yang terbuat dari buah kelapa dengan balok kecil kayu diatasnya. Balok kayu semacam alat musik kolintan tapi yang ini hanya terdiri 4 bilah kayu. Ketika dibunyikan bersama, suara yang keluar amat harmoni yang lebih mirip nada-nada suara dari tanah Melayu. Peserta dari Papua dan Papua Barat dengan pakaian tradisionalnya mendapat aplaus yang hangat dari penonton.
Senang sekali melihat pawai budaya ini, kami kini nyata mengetahui bahwa Indonesia itu sangat kaya akan budaya dan kami menjadi makin bangga dengan Indonesia. Sambutan dari masyarakat-pun begitu antusiasnya. yang datang untuk menyaksikan acara pawai budaya melimpah sampai ribuan orang dan banyak dari mereka serius menontonnya serta ikut bergembira ria. Bagaimana kalau Pawai Budaya Nusantara semacam ini dijadikan agenda budaya tahunan? Karena selain menghibur juga mengenalkan secara langsung keaneka ragaman budaya Nusantara kepada masyarakat serta tentu dapat menarik banyak turis untuk datang.
Peserta dari Prov. Lampung |
Alat musik dari Prov. Sulawesi Barat |
0 komentar: