Deswita Alifia Damayanti

Perempuan, 8 tahun

Kudus, Indonesia

SELAMAT DATANG DI BLOG PERJALANANKU, MY LIFE MY BLOG adalah blog yang menceritakan semua yang saya suka, Inspirasi, dan Motivasi.Selamat bergabung di blog saya, semoga bisa jadi motivasi dan inspirasi bagi anda yang membacanya Semoga Bermanfaat.

Visit My Blog :
=>meditasi09.blogspot.com
=>deswitaku.blogspot.com
=>sangsurya09.blogspot.com
=>deswita16@gmail.com
::
Start
Deswita Alifia D™ Vivi
Shutdown

Navbar bawah

Search This Blog

Kamis, 04 Februari 2016

SUNGGUH MENGAGUMKAN''INILAH IKAN YAND DICERITAKAN DI DALAM AL - QUR'AN YANG BISA HIDUP TAMPA AIR,MAU TAHU BERIKUT KISAHNYA''!!!

Ikan yang dapat hidup di darat atau tanpa ada air, ada yang menamainya : Lungfish (Protopterus sp). Ikan ini dapat hibernasi bertahun-tahun darat
Ikan ini disadari seperti yang dikisahkan dalam ayat suci Al Qur'an, surat Al Kahfi.

Bagaimanakah cerita ikan itu? tersebut kisahnya, di sampaikan netizen Luqman Hakim di Facebook :

 " Jadi jika mereka berdua hingga ke tempat pertemuan dua laut itu, lupalah mereka bakal hal ikan mereka, lalu ikan itu menggelongsor meniti jalannya di laut, yang disebut lorong dibawah tanah. (61)

 (Saksikan ikan itu sudah jadi kering, serta terkena awal mulanya air, dan hidup, dan saksikan ikan itu menggelungsur bawah tanah, dan menggelungsur meninggalkan sisa jalannya)






Narasi Musa serta Khidr dituturkan dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahf ayat 65-82.
Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Kaab, menceritakan, beliau mendengar Nabi Muhammad bersabda : " Sesungguhnya disuatu hari, Musa berdiri di khalayak Bani Israil lalu beliau di bertanya, Siapakah orang yang paling berilmu?

Nabi Musa menjawab, " Saya ". Lalu Allah SWT menegur Nabi Musa dengan firman-Nya, " Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang ada di pertemuan dua lautan serta dia lebih berilmu daripada anda ".

Lantas Musa juga kemukakan pertanyaan, " Wahai Tuhanku, dimanakah saya dapat menemuinya? ".
Allah juga berfirman, " Bawalah bersamaan anda seekor ikan di dalam sangkar dan semisalnya ikan itu hilang, di situlah anda akan bersua dengan hamba-Ku itu. "
Sesungguhnya teguran Allah itu mencetuskan hasrat yang kuat dalam diri Nabi Musa untuk menjumpai hamba yang saleh itu.

Diluar itu, Nabi Musa juga ingin sekali tekuni pengetahuan dari Hamba Allah itu. Musa lantas menunaikan perintah Allah itu dengan membawa ikan di dalam wadah serta pergi bersamaan pembantunya yang juga yaitu murid serta pembantunya, Yusya bin Nun.

Mereka berdua selanjutnya sampai di satu batu serta memutuskan untuk beristirahat sebentar karena telah melalui perjalanan cukup jauh.
Ikan yang mereka bawa di dalam wadah itu mendadak meronta-ronta serta kemudian terjatuh ke air. Allah SWT membikinkan aliran air untuk memudahkan ikan sampai ke laut.
Yusya terpegun memperhatikan kebesaran Allah menghidupkan pada awalnya ikan yang telah mati itu.
Selepas melihat momen yang sungguh mengagumkan serta mengagumkan itu, Yusya tertidur serta saat terbangun, beliau lupa untuk menceritakannya pada Musa.

Mereka lalu melanjutkan lagi perjalanan siang dan malamnya dan pada esok paginya, Nabi Musa berkata pada Yusya` " Bawalah ke mari makanan kita, sebenarnya kita sudah terasa letih karena perjalanan kita ini. " (Surah Al-Kahfi : 62)

Ibn `Abbas berkata, " Nabi Musa sesungguhnya tidak terasa letih hingga baginda melalui tempat yang diperintahkan oleh Allah agar menjumpai hamba-Nya yang lebih berilmu itu. "
Yusya berkata pada Nabi Musa, " Tahukah guru kalau saat kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sebenarnya saya lupa (menceritakan mengenai) ikan itu dan tidak lain yang bikin saya lupa untuk menceritakannya terkecuali syaitan dan ikan itu kembali masuk dalam laut itu lewat cara yang sangat aneh. " (Surah Al-Kahfi : 63)

Musa segera teringat suatu hal, kalau mereka sesungguhnya telah temukan tempat pertemuan dengan hamba Allah yang tengah dicarinya itu. Saat ini, kedua-dua mereka berbalik arah untuk kembali pada tempat itu yakni di batu sebagai tempat persinggahan mereka terlebih dulu, tempat berjumpanya dua buah lautan. Musa berkata, " Tersebut tempat yang kita mencari. Lantas keduanya kembali, mengikuti jejak mereka awal mulanya. " (Surah Al-Kahfi : 64)

Setibanya mereka ditempat yang dituju, mereka lihat seseorang hamba Allah yang berjubah putih bersih. Nabi Musa juga mengatakan salam kepadanya.

Khidir menjawab salamnya dan ajukan pertanyaan, " Dari tempat mana datangnya kesejahteraan di bumi yg tidak memiliki kesejahteraan? Siapakah anda " Jawab Musa, " Saya yaitu Musa ".
Khidir ajukan pertanyaan lagi, " Musa dari Bani Israil? " Nabi Musa menjawab, " Ya. Saya datang menjumpai tuan agar tuan bisa mengajarkan beberapa pengetahuan dan kebijaksanaan yang sudah di ajarkan pada tuan. "

Khidir menyatakan, " Sebenarnya anda sekali-kali akan tidak mampu bersabar bersama-samaku. @ (Surah Al-Kahfi : 67)

Wahai Musa, " sebenarnya pengetahuan yang kumiliki ini adalah sebahagian dari pada pengetahuan karunia dari Allah yang di ajarkan kepadaku namun tak di ajarkan kepadamu wahai Musa. Anda juga mempunyai pengetahuan yang di ajarkan kepadamu yg tidak kuketahuinya. "

Nabi Musa berkata, " Insya Allah tuan bakal merasakan diriku sebagai seseorang yang sabar dan saya akan tidak menentang tuan dalam suatu hal masalah juga. " (Surah Al-Kahfi : 69).


Dia (Khidir) setelah itu mengingatkan, " Bila anda mengikutiku, jadi jangan sampai anda bertanya kepadaku mengenai suatu hal juga hingga saya sendiri menerangkannya kepadamu. " (Surah Al-Kahfi : 70).

0 komentar:

Energy Saving Mode
Gunakan Mouse untuk Keluar Mode Energy Saving