Deswita Alifia Damayanti

Perempuan, 8 tahun

Kudus, Indonesia

SELAMAT DATANG DI BLOG PERJALANANKU, MY LIFE MY BLOG adalah blog yang menceritakan semua yang saya suka, Inspirasi, dan Motivasi.Selamat bergabung di blog saya, semoga bisa jadi motivasi dan inspirasi bagi anda yang membacanya Semoga Bermanfaat.

Visit My Blog :
=>meditasi09.blogspot.com
=>deswitaku.blogspot.com
=>sangsurya09.blogspot.com
=>deswita16@gmail.com
::
Start
Deswita Alifia D™ Vivi
Shutdown

Navbar bawah

Search This Blog

Kamis, 25 Februari 2016

Pengenalan Jenis-Jenis Mamalia Laut Indonesia


https://www.scribd.com/doc/300565784/Buku-Pengenalan-Mamalia-Laut
Apa itu Mamalia Laut?

Secara biologi, orang sering salah mengira bahwa paus, lumba-lumba, dan dugong adalah ikan. Padahal mereka termasuk kelompok besar biota mamalia. Karena mereka memiliki karakter yang sama dengan mamalia yang hidup di darat.

Mamalia laut seperti mamalia darat, mereka bernafas dari oksigen yang terkandung di dalam udara. Udara diambil melalui lubang nafas saat mereka ke permukaan air yang kemudian udara tersebut diolah oleh paru-paru. Mereka juga mengandung, melahirkan, menyusui, dan mengasuh anak-anaknya, seperti halnya mamalia darat. Mamalia laut juga memiliki rambut, hanya saja rambut tersebut terlihat pada saat awal kehidupannya dan akan menghilang seiring bertambahnya umur mereka. Rambut-rambut halus tersebut terdapat pada bagian moncong tubuhnya yang disebut whisker.

Ada sedikit perbedaan antara mamalia laut dengan mamalia darat. Anak-anak mamalia laut begitu dilahirkan, sudah langsung berenang dan menyusu kepada induknya. Dan anak-anak mamalia laut lahir dengan bagian ekor yang keluar terlebih dahulu.

Jenis Mamalia Laut

Mamalia laut tersebut dikelompokkan menjadi bangsa Cetaceanyaitu paus dan lumba-lumba, dan bangsa Sireniayaitu dugong.  

Perairan Indonesia merupakan habitat yang sekaligus juga merupakan jalur migrasi berbagai jenis mamalia laut tersebut. Sampai saat ini, di perairan Indonesia telah teridentifikasi ada 36 jenis Cetacea, dimana jumlah tersebut setara dengan sepertiga dari seluruh jenis Cetacea yang ada di dunia. Termasuk keberadaan paus biru (Balaenopteramusculus) di perairan Indonesia, yang mana spesies ini sudah katagori langka dan hampir punah.

Mamalia laut yang terdapat di perairan Indonesia, terdiri dari ordo Cetacea dan ordo Sirenia. Ordo Cetacean terdiri dari sub ordo Mysticeti dan Sub ordo Odonteceti. Sub ordo Mysticeti terdiri dari 9 jenis paus yang termasuk di dalamnya family Balaenopteridae. Sub ordo Odonteceti terdiri dari 5 famili, yaitu: Delphinidae (18 jenis), Kogiidae (2 jenis), Phocoenidae (1 jenis), Physeteridae (1 jenis), dan Ziphiidae (4 jenis). Sedangkan ordo Sirenia hanya memiliki 1 jenis saja, yaitu family Dungongidae.

Semua jenis mamalia laut yang ada di Indonesia sudah berstatus dilindungi melalui Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999.

Tujuan dari Buku Ini.

Karena perairan Indonesia merupakan habitat dan jalur migrasi dari berbagai jenis mamalia laut, dan juga di wilayah Indonesia sering didapatkan adanya pendamparan (stranding) dari mamalia laut tersebut. Maka buku ini terbit sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendataan di lapangan sebagai langkah awal untuk pelestarian berbagai mamalia laut yang sudah berstatus terancam punah tersebut.
Dugong
Paus Bungkuk
Paus Bride yang Terdampar di Merauke awal 2015
Paus yang Terdampar di Morewali Sulawesi Tengah





Read More --►

Senin, 22 Februari 2016

Wisata Selam, Diving di Pulau Weh Kota Sabang - Aceh

https://www.scribd.com/doc/300085524/Titik-Selam-di-Pulau-Weh-Kota-Sabang (Link Download)



Dengan dibukanya rute penerbangan langsung dari Medan ke Sabang oleh maskapai Garuda sejak Februari 2015 telah membuka potensi ekonomi Sabang yaitu salah satunya adalah wisata bahari. Kota administrasi Sabang sendiri memiliki wilayah daratan seluas 156,3 km2 yang didominasi oleh luas Pulau Weh yaitu 121 km2 ditambah luas daratan pulau-pulau kecil lainnya, yang terdiri dari pulau Rubiah, pulau Seulako, pulau Roko, dan pulau Rondo. Pulau Rondo adalah salah satu pulau kecil terluar yang menjadi acuan batas wilayah NKRI. Dan Kota Sabang terletak di dalam Pulau Weh tersebut
Posisi pulau Weh di selat Malaka sangat penting dan sangat strategis karena berada di pertemuan Samudera Hindia di sebelah timur dan Samudera Pasifik di sebelah barat. Kondisi strategis ini menjadikan pulau Weh sangat menarik secara ekonomi. Selain itu, ternyata pulau Weh menyimpan potensi wisata bahari yang tinggi, seperti; wisata pulau kecil dan wisata selam. Wisata selam telah menjadi tujuan utama pelancong atau turis datang ke Sabang. Setidaknya terdapat 538 jenis ikan yang ada di laut pulau Weh dan walaupun jenis karang keras dan karang lunak yang ada  cenderung homogen atau tidak terlalu beragam namun kondisinya sangat baik.
Fokus wisatawan yang datang untuk menyelam di pulau Weh, umumnya tertuju kepada dua tempat yang ramai dikunjungi, yaitu: Gapang atau Pantai Dermaga Teupin Layu di Iboih.
Underwater landscape pulau Weh benar-benar masih jarang tersentuh. Setiap ekosistem kehidupan bawah airnya menawarkan sesuatu yang spektakuler untuk setiap tingkat pengalaman menyelam. Karakter titik selam di pulau Weh cukup beragam. Hampir seluruh situs selam memiliki daya tarik untuk keperluan photography bawah air. Bagi penyelam berpengalaman, dapat mencoba penyelaman di situs Sophie Wreck, bangkai kapal kargo sisa Perang Dunia ll pada kedalaman 60 m, atau menguji adrenalin di situs selam Arus Paleeyang dalam Bahasa Inggrisnya disebut bastrad current atau dalam Bahasa Indonesia disebut arus bajingan. Tentu sesuai namanya, arus disini dikenal liar dan kuat. Kalau mau mencoba sensasi gunung api bawah laut, di titik selam pulau Weh bisa mencoba underwater volcano.
Sangat menarik, yuk pergi ke Pulau Weh   

Letak Kota Sabang di Pulau Weh dan Beberapa Situs Selam/Diving



Read More --►

Sabtu, 20 Februari 2016

Rencana Aksi Nasional Konservasi Ikan Napoleon

https://www.scribd.com/doc/299898714/Rencana-Aksi-Nasional-Konservasi-Ikan-NAPOLEON (Link Download)

Ikan napoleon (Chelinus undulatus) menjadi komoditas perikanan yang eklusif karena harganya yang mahal. Di negara China dan Hongkong, hidangan ikan napoleon adalah hidangan prestise. Hidangan ikan napoleon dulunya hanya diperuntukan untuk kalangan raja, tetapi kini siapapun bisa menyantapnya asal berani membayar dengan harga yang sangat mahal. Harga ikan napoleon pada waktu itu di tingkat pembudidaya di Natuna dan Anambas mencapai Rp 1,3 juta per kg-nya. Karena permintaan akan ikan napoleon cukup tinggi, maka tidak ayal lagi, keberadaan di alam perairannya menjadi rawan mengalami kepunahan (vulnerable), sehingga CITES pada tahun 2004 memasukkannya kedalam Apendiks ll, yang artinya ikan napoleon ini akan mengalami kepunahan kalau perdagangannya tidak dikontrol secara ketat. Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan ikan napoleon sebagai ikan yang dilindungi secara terbatas melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 37 tahun 2013. Ikan napoleon diindonesia yang dilindungi adalah yang berukuran 100 – 1000 gr dan ukuran > 3000 kg.
Namun dengan berjalannya waktu dan adanya kebijakan pemerintah China dan Hongkong yang melarang menyajikan makanan mewah seperti hidangan ikan napoleon pada acara acara kenegaraan, menjadikan permintaan ikan napoleon menurun tajam. Sehingga ekspor ikan napoleon dari Natuna dan Anambas menjadi terganggu. Kini di Natuna dan Anambas diperkirakan masing masing ada stok ikan napoleon sebanyak 300 ribu ekor. Ini telah menjadi permasalah yang harus dicari jalan solusinya. Maka di dalam buku ‘Rencana Aksi Nasional Pengelolaan Konservasi Ikan Napoleon’ ini, selain membahas tentang rencana pengelolaan konservasi ikan napoleon itu sendiri juga membahas stok ikan napoleon yang menumpuk di Natuna dan di Anambas.

Tujuan dari diterbitkannya buku Rencana Aksi Nasional ikan napoleon ini adalah; memberikan arahan bagi mahasiswa, peneliti, pengambil kebijakan, dan pihak-pihak lainnya yang terkait dalam menyusun prioritas program dalam rangka menjaga kelestarian dan pemanfaatan sumber daya ikan napoleon secara berkelanjutan, serta tahapan pemenuhan ketentuan CITES dalam perdagangan internasional dari ikan napoleon.
Ikan Napoleon

Peta Lokasi Budiadaya Ikan Napoleon di Natuna
Peta Lokasi Budidaya Ikan Napoleon di Anambas


Read More --►

Pedoman Pengkayaan Populasi Kima (Tridacnae)

https://www.scribd.com/doc/299850736/Pedoman-Pengkayaan-POPULASI-KIMA-Tridacnae (Link Download)




Populasi kima (Tridacnae) di dunia maupun di perairan Indonesia sudah diambang kepunahan, maka dari itu, seluruh jenis kima yang ada di perairan laut Indonesia yang terdiri dari 7 jenis sudah berstatus dilindungi yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999.
Oleh sebab populasi kima di perairan alaminya sudah menurun drastic, maka salah satu cara untuk memulihkan kondisi populasinya adalah melalui ‘pengkayaan populasi’. Pengkayaan populasi diartikan sebagai; penglepasan ikan/biota akuatika hasil budidaya pada berbagai stadium dan umur ke dalam suatu wilayah perairan atau ekosistem tertentu untuk meningkatkan pasokan alami anak anak ikan/biota dan untuk mengoptimalkan pemanenan benih benih ikan sebagai cara untuk mengatasi keterbatasan recruitment. ‘pengkayaan populasi’ berdimensi jangka pendek dibandingkan dengan upaya ‘restoking’. Restoking diartikan sebagai penebaran kembali jenis ikan asli/local pada berbagai stadia dan umur kedalam populasi alam perairannya untuk memulihkan biomasa induk yang hampir punah sampai pada suatu tingkat populasi tertentu.
Buku pedoman Pengkayaan Populasi Kima (Tridacnae) disusun dengan tujuan untuk memberikan acuan dalam pengkayaan populasi kima secara benar.

Kima (Tridacnae) yang Merupakan Biota Perairan Laut
 
Indonesia Memilik 7 Jenis Kima

Kima atau Giant Clams yang ada di Peraiaran Kalimantan Barat
Kima Raksasa

Read More --►

Kamis, 18 Februari 2016

Pedoman Identifikasi dan Monitoring Populasi Penyu

https://www.scribd.com/doc/299725289/Pedoman-Identifikasi-Dan-Monitoring-Populasi-Penyu (Link Download)


Penyu merupakan salah satu jenis reftil yang hidup di laut dan memiliki kemampuan bermigrasi jarak jauh di sepanjang Samudera Hindia, Pasifik, dan perairan laut Asia Tenggara. Penyu sudah lama menghadapi keterancaman akan kepunahan. Ancaman kepunahan tersebut dapat disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia.

Kerusakan habitat pantai dan perairan yang menjadi tempat ruaya mencari, aktifitas perikanan yang tidak ramah lingkungan, teknik pengelolaan konservasi yang tidak memadai, perubahan iklim, penangkapan penyu dan pengambilan telur penyu menjadi factor penyebab terjadinya percepatan penurunan populasi penyu. Kondisi populasi itulah yang menyebabkan semua jenis penyu yang ada di Indonesia berstatus dilindungi yang dituangkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi.

Dari 7 jenis penyu di dunia, tercatat ada 6 jenis diantaranya yang hidup di perairan laut Indonesia, yaitu: penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu pipih (Natator depressus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), serta penyu tempayan (Caretta caretta).

Secara internasional, penyu masuk ke dalam daftar merah (red list) IUCN dan apendiks 1 CITES. Yang berarti keberadaan penyu di dunia teramsuk terancam punah sehingga segala bentuk pemanfaatan dan peredarannya (perdagangannya) harus dikontrol secara ketat.

Sejauh ini langkah langkah kerjasama baik regional maupun internasional untuk menjaga kelestarian penyu sudah banyak dilakukan oleh pemerintah Indonesia, seperti kerjasama dalam wadah: IOSEA-CMP, SSME, dan BSSE.

Untuk mendukung pelestarian penyu tersebut, salah satunya diperlukan pedoman teknis / manual tentang pengelolaan penyu yang benar. Dimana pedoman teknis tentang pengelolaan konservasi penyu tersebut masih sangat langka. Buku ‘Pedoman Identifikasi dan Monitoring Populasi Penyu’ yang disusun oleh: Didi Sadili, Dwi Suprapti, Sarmintohadi, dkk ini terbit adalah untuk mengisi kekosongan tersebut, yang tentunya bertujuan untuk: memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat luas tentang teknik identifikasi jenis-jenis penyu dan monitoring populasinya. Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

Semoga buku ini dapat bermanfaat

Buku Pedoman Identifikasi n Monitoring Populasi Penyu

Penyu Hijau (Foto by: Clarklittle)

Read More --►

Pengenalan Jenis-Jenis Hiu di Indonesia

https://www.scribd.com/doc/299720523/Buku-Pengenalan-Jenis-Jenis-Hiu-di-Indonesia (Link Download)


Sekitar 117 jenis hiu dari 25 famili yang ditemukan di perairan Indonesia, sebagian dari jenis hiu tersebut berstatus rentan terhadap kepunahan (endanger spesies). Dalam daftar merah (red list) yang dikeluarkan oleh The International Union for Conservation Nature (IUCN) terdapat satu spesies hiu di Indonesia yang masuk katagori kondisi kritis (critically endangered), 5 spesies dalam kondisi terancam atau genting (endangered), 23 spesies dalam kondisi rentan (vulnerable), dan 35 spesies dalam kondisi hamper terancam (near threatened).

Buku yang disusun oleh: Didi Sadili, Cora Mustika, dan Sarmintohadi ini adalah sebagai pedoman teknis di lapangan untuk mengidentifikasi jenis hiu yang ditemui. Dengan diketahuinya jenis hiu tersebut akan memudahkan memilah mana hiu yang termasuk dilindungi, dilarang diekspor, dan yang masuk daftar merah IUCN.

Mudah mudahan buku ini bermanfaaat

Hiu Martil (foto: Clarklittle)


Read More --►

Minggu, 14 Februari 2016

Koneksi antara komputer dan android menggunakan ShareLink dengan atau tanpa wifi hotspot

Secara umum koneksi antara komputer atau laptop dengan perangkat android terdapat dua cara yaitu dengan kabel USB dan tanpa kabel alias menggunakan jaringan wifi. Tujuan koneksi ini juga biasanya untuk saling transfer file antara ke dua perangkat tersebut.

Untuk koneksi antara komputer dengan android menggunakan kabel USB selengkapnya bisa anda lihat di sini. Sedangkan koneksi antara komputer dengan android via wi-fi juga terbagi dua, yaitu
  1. wi-fi hotspot
  2. tanpa wi-fi hotspot.
Tujuan tulisan ini adalah membahas ke dua jenis koneksi wi-fi tersebut. Untuk koneksi komputer dengan android via wifi, pastinya membutuhkan software atau aplikasi yang khusus yang harus di install di kedua perangkat (komputer dan peangkat android). Cukup banyak aplikasi jenis ini yang bisa anda download buat ke dua perangkat tersebut. Untuk perangkat android anda bisa cari di Google Play store sedangkan untuk komputer anda bisa download di alamat khusus dari software tersebut.



Di antaranya adalah aplikasi Airdroid dan ShareLink. Untuk aplikasi Airdroid, bagaimana cara menggunakannya, dimana downloadnya, selengkapnya bisa anda lihat di sini.

Tulisan ini berfokus pada penggunaan aplikasi ShareLink untuk transfer file antara komputer dengan android. Salah satu keunggulan aplikasi ini adalah dapat melakukan transfer file di antara komputer dan android via wifi hotspot maupun tanpa wifi hotspot.

Sebelumnya, silahkan install aplikasi ShareLink buat android di Playstore. Bagi perangkat android merk Asus, aplikasi ini sudah tersedia tidak perlu install lagi. Namun bagi perangkat android selain Asus silahkan anda install di Playstore. Untuk komputer silahkan anda download ShareLink di sharelink.asus.com kemudian di install di komputer atau laptop anda.

Sharelink dengan wifi hotspot
Pastikan kedua perangkat, komputer dan android sudah terkoneksi dengan wifi hotspot atau wifi router/modem yang sama. Msialkan di rumah atau di kantor terdapat wifi hotspot, silahkan koneksikan komputer dan android anda ke jaringan wifi tersebut.
Wifi hotspot atau wifi modem ini sebenarnya hanya berfungsi sebagai jembatan penghubung antara perangkat android dengan komputer saja.

Setelah kedua perangkat terhubung ke jaringan wifi yang sama, silahkan aktifkan aplikasi ShareLink di kedua perangkat komputer dan android. Anda bisa langsung mentransfer file di antara komputer dan android dengan aplikasi ShareLink ini. Untuk mengirim klik Send dan untuk menerima klik Receive. Khusus untuk perangkat android, jika akan menerima kiriman file dari komputer, anda klik Receive dan pilih "from PC". Selengkapnya silahkan lihat video berikut ini. Jika videonya kurang jelas silahkan pilih kualitas HD atau FullHD di bagian settings pojok kanan bawah halaman video.

ShareLink tanpa wifi hotspot atau wifi router/modem.
Di sini maksudnya adalah jika di kantor atau di rumah tidak terdapat jaringan wifi hotspot atau wifi router anda tetap bisa mentransfer file di antara komputer dan android dengan aplikasi ShareLink ini.
Caranya ikuti langkah berikut.
  1. Aktifkan wifi tethering di perangkat android anda, Ini bertujuan membuat portable hotspot sementara bagi komputer.
  2. Hubungkan wifi komputer dengan portable hotspot dari android
  3. Aktifkan aplikasi Sharelink di komputer dan android. Anda sudah bisa melakukan transfer file di antara ke dua perangkat.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video berikut ini. Jika videonya kurang jelas silahkan pilih kualitas HD atau FullHD di bagian settings pojok kanan bawah halaman video.

........................................................................................................................
Artikel terkait:
Read More --►

Rencana Aksi Nasional Pengelolaan Konservasi Hiu dan Pari

https://www.scribd.com/doc/299298468/Rencana-Aksi-Nasional-Konservasi-Pengelolaan-HIU-Dan-PARI (Link Download)


TentangPerikanan dan Hiu dan Pari diIndonesia



1.
Keragaman Spesies
1.       Didunia teridentifikasi lebih 400 spesies ikan hiu dan pari;
2.       Indonesia, sekitar 221 spesies hiu dan pari ditemukan selama survey tahun 2006 (ACIAR);
2.
Status Konservasi Hiu di Dunia
CITES;
1.       Pada COP CITES ke 12, 2 spesies ikan hiu masuk dalam daftar Appendik II, yaitu : Cetorhinus maximus dan Rhyncodon typus
2.       Pada COP CITES ke 13, 1 spesies ikan hiu juga masuk dalam daftar Appendik II, yaitu Carcharodon carcharhias
3.       Pada COP 14, hiu jenis Pristidae (kecuali Pritis microdon) masuk dalam Daftar Appendik I CITES;
4.       Pada COP 15, 6 spesies hiu juga diusulkan untuk masuk dalam Daftar Appendik II CITES, yaitu : (1) Sphyrna leweni, (2) Sphyrna zygaena, dan (3) Sphyrna mokarran, (4) Carcharhinus plumbeus, (5)  Carcharhinus obscurus dan (6) Carcharhinus longimanus.  Namun dalam COP tersebut belum ada kesepakatan untuk menempatkan hiu dalam tambahan daftar  Appendik.
5.       Pada COP 16 (Maret 2013), 4 spesies hiu juga dimasukkan ke dalam Daftar Appendik II CITES, yaitu : (1) Sphyrna lewini, (2)  Sphyrna mokkaran, (3) Sphyrna zygaena dan (4) Carcharhinus longimanus


IOTC;
Indian Ocean Tuna Commission, telah mewajibkan negara anggota IOTC (termasuk indonesia) untuk melarang penangkapan thresher shark (famili Alopiidae) di wilayah IOTC.


IUCN
Berdasarkan data IUCN, 40 spesies hiu termasuk dalam daftar yang perlu mendapatkan perhatian serius pemerintah (1 spesies dalam kategori sangat terancam/ critically endangered; 11 speseis dalam kategori vulnerable/rawan dan 28 speseis dalam kategori near threatened/hampir terancam).
3.
Status Konservasi Hiu di Indonesia
1.       Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1999, telah menetapkan hiu gergaji (Pritis spp) dinyatakan sebagai jenis hiu dilindungi;
2.       Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 18/KepMen-KP/2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu paus (Rhyncodon typus).
3.       Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 4/KepMen-KP/2014 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Pari Manta
4.       Peraturan Menteri kelautan dan Perikanan No. 34/PerMen-KP/2015 tentang Larangan Pengeluaran Ikan Hiu Koboi (Carcharinus longimatus) dan Hiu Martil (Sphyrna spp.) Dari Wilayah Republik Indonesia Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia.
4.
Isu Perikanan Hiu di Indonesia
1.       Ikan hiu banyak tertangkap oleh nelayan sebagai hasil tangkapan sampingan (by-catch), terutama dalam pengoperasian gillnet, pukat dan rawai.
2.       Isu tentang perikanan sirip hiu (finning) oleh nelayan Indonesia yang banyak dihembuskan  tidak semuanya benar, daging ikan hiu yang ditangkap tidak dibuang, tetapi dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
5.
Nilai Ekonomi Perikanan Hiu di Indonesia
1.       Penangkapan ikan hiu masih menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat nelayan skala kecil, bukan untuk kebutuhan perdagangan komersial;
2.       Tingginya permintaan dan harga sirip hiu dunia juga memberikan andil dalam peningkatan produksi perikanan hiu di Indonesia.
6.
Langkah-langkah pengelolaan perikanan hiu di Indonesia
1.       Penyusunan Regulasi tentang status konservasi (perlindungan) untuk jenis-jenis hiu dan pari lainnya yang terancam punah.
2.       Menerbitkan Rencana Aksi Nasional/RAN atau National Plan of Action/NPOA perikanan hiu dan pari, dengan aksi pokok :
      (a). Antisipasi spesies ikan yang telah masuk    daftar
merah (red list) IUCN yang umumnya akan
segera dibahas pada CoP CITES berikutnya,
untuk memasukkan spesies tersebut ke dalam
daftar apendiks CITES. Contoh: Pada CoP
CITES ke 17 di Afrika Selatan pada Oktober
2016, Negara Maldives mengusulkan jenis hiu
tikus atau hiu monyet (alopias spp.) untuk
dimasukkan ke dalam daftar apendiks
CITES;
(b). Memperkuat data dan informasi tentang      perikanan hiu dan pari (perbaikan metode pengumpulan data dan peningkatan kapasitas SDM);
(c)     Pelaksanaan riset/penelitian;
(d)    Perbaikan langkah-langkah pengelolaan (salah satunya melalui penetapan kawasan konservasi ekossistem pesisir yang merupakan habitat penting ikan hiu)
(e)    Memperkuat aspek kelembagaan, dan
(f)      Peningkatan kepedulian dan kesadaran masyarakat;
NPOA atau RAN Konservasi Hiu dan Pari disusun sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya International Plan of Action hiu oleh Negara-negara anggota PBB melalui FAO pada tahun 1999. Walaupun penyusunan NPOA hiu oleh Negara Negara anggota FAO bersifat sukarela, namun karena Indonesia memandang penting akan konservasi Hiu dan Pari maka Indonesia menyusun NPOA tersebut.
Perdagangan Hiu
Dampak Negatif Kalau Hiu Punah (Sumber: WWF_id)
Kalau Tdk Dikelola Dengan Baik (Sumber: WWW_id)

Biarkan Hiu di Perairan Alaminya (foto: clarklittle)








Read More --►
Energy Saving Mode
Gunakan Mouse untuk Keluar Mode Energy Saving